Proses degradasi
tas biodegradable melibatkan kerusakan tas -tas ini menjadi senyawa yang lebih sederhana melalui proses lingkungan alami. Namun, penting untuk dicatat bahwa proses degradasi spesifik dapat bervariasi tergantung pada material dan formulasi kantong biodegradable. Berikut adalah gambaran umum tentang proses degradasi untuk tas biodegradable:
Paparan faktor lingkungan: Kantong yang dapat terurai secara hayati dirancang untuk dipecah ketika terpapar berbagai faktor lingkungan, seperti sinar matahari, kelembaban, oksigen, dan aktivitas mikroba. Faktor -faktor ini memulai dan mempercepat proses degradasi.
Hidrolisis: Di hadapan kelembaban (air), ikatan kimia dalam rantai polimer kantong biodegradable mulai pecah. Proses ini disebut hidrolisis. Molekul air menyusup ke struktur kantong, menyebabkannya melemah dan akhirnya terpecah menjadi potongan -potongan kecil.
Tindakan mikroba: Mikroorganisme, seperti bakteri, jamur, dan enzim, memainkan peran penting dalam degradasi kantong biodegradable. Mikroorganisme ini mengkonsumsi komponen organik tas sebagai sumber energi, memecah rantai polimer menjadi senyawa yang lebih sederhana. Aktivitas mikroba ini sangat penting dalam pengaturan alami di mana mikroorganisme berlimpah.
Fragmentasi: Ketika rantai polimer tas dipecah menjadi molekul yang lebih kecil, kantong secara bertahap kehilangan integritas strukturalnya. Hal ini mengarah pada fragmentasi kantong menjadi potongan -potongan kecil, yang selanjutnya dapat memfasilitasi degradasi mikroba dan kimia.
Konversi menjadi humus: komponen terdegradasi dari
tas biodegradable dapat diubah menjadi zat seperti humus. Humus adalah bahan organik yang stabil yang menjadi bagian dari tanah dan dapat meningkatkan kualitasnya. Zat-zat ini terintegrasi ke dalam ekosistem alami tanpa menyebabkan kerusakan lingkungan jangka panjang.